Koneksi Antar Materi
PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN
Pembekalan Calon Pengajar Praktik Angkatan 10
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yang memerdekakan memiliki
beberapa prinsip diantaranya sebgai berikut :
1. Pendidikan yang memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk
mengembangkan diri mereka secara optimal.
2. Pendidikan yang memerdekakan harus memberikan kesempatan kepada
setiap individu untuk mengembangkan potensi dirinya secara penuh, tanpa ada
tekanan atau paksaan dari luar.
3. Pendidikan harus membantu individu untuk mengembangkan kemampuan
mereka dan mencari jalan hidup mereka sendiri, sesuai dengan bakat dan minat
yang dimilikinya.
4. Memberikan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi mereka dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk
mengeksplorasi dan menemukan solusi terbaik untuk setiap masalah yang dihadapi.
5. Memberikan kesadaran sosial dan kepedulian kepada siswa, sehingga
mereka mampu memahami peran mereka dalam masyarakat dan berkontribusi secara
aktif untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Pelaksanaan praktik Pendidikan yang memerdekakan
Dari
prinsip-prinsip Pendidikan yang memerdekakan tersebut sesungguhnya telah banyak
praktik yang telah dilakukan di TK Islam Pesantren Anak Sholeh Ar-Rohim Bacangan
Sambit Ponorogo diantaranya adanya berbagai macam kegiatan ektrakurikuler yang
mewadahi berbagai macam bakat dan minat peserta didik seperti Drumbed, habsy, tari,
menggambar, dan tahfidz. Semua kegiatan tersebut dipilih oleh peserta didik bersama
wali murid pada tahun ajaran baru. Dan nantinya ketika akhir tahun akan
ditampilkan berbagai karya seni dan kreasi hasil belajar para peserta didik
dalam acara Pentas Kreasi Santri. Sehingga semua peserta didik mampu
menunjukkan kemampuan dan kelebihan yang mereka miliki.
Pada
kegiatan pemebalajaran intrakurikuler, di TK islam PAS Ar-Rohim meggunakan metode
berkelompok dengan sistem sudut. Setiap hari guru menyiapkan 3 sudut kegiatan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ketiga sudut kegiatan yang
berbeda tersebut bertujuan untuk memberikan
kesempatan semua peserta agar dapat belajar sesuai dengan gaya belajar dan
minat belajar mereka masing-masing diantaranya sudut seni, sudut bahasa, sudut kreasi,
susdut rancang bangun dan sudut alam.
Dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan system sudut tersebut peserta didik bisa
memilih kegiatan apa yang ingin mereka
lakukan terlebih dahulu dan pada akhirnya mereka akan melaksanakan semua sudut tersebut,
sebagai upaya mengasah dan meningkatkan semua
aspek perkebangan mereka. Pada hasil akhir akan terlihat dimana sesungguhnya
minat mereka. Karena biasanya setiap siswa berbeda hasilnya. Satu anak akan
bagus pada satu sudut kegiatan, namun tidak begitu sempurna hasilnya pada sudut
yang lain. Disitulah guru akan dapat menarik referensi pada aspek perkembangan
apa murid tersebut harus diberikan stimulus agar semua aspek perkembangan mereka
dapat tumbuh dengan seimbang.
Hal
yang belum selaras dengan prinsip Pendidikan yang memerdekakan.
Namun
ada hal yang sedikit mengganjal terkait praktik pendidikan yang memerdekakan
ini yaitu adanya kegiatan festifal atau lomba di setiap tahun. Pada lomba
tersebut tidak semua siswa dapat mengikuti karena hanya bersifat utusan. Nah
dari peserta tersebut, ada pula anak yang tidak mendapatkan kejuaraan. Maka saat
itulah akan terjadi perasaan tidak nyaman. Bagi wali murid dan anak yang tidak terpilih
mengikuti Festifal mungkin mereka akan merasa malu. Merasa bahwa anak mereka
tidak memiliki kemampuan yang baik. Begitu pula anak yang mengikuti festifal
tapi tidak mendapatkan kejuaraan, maka mereka
merasa minder dan sedih saat kawan-kawan mereka naik ke pentas untuk menerima
piala kejuaraan .
Menyikapi
hal tersebut alangkah baiknya jika semua anak dapat mengikuti festifal, dan
mereka semua akan mendapatkan kejuaraan. Karena sejatinya mereka semua adalah
juara. Mereka semua telah sama-sama belajar dan berlatih. Maka mereka semua
berhak mendapatkan pengharagaan. Jika terkendaa masalah pembiayaan engadaan piala,
maka sesungguhnya itu semua dapat direncanakan dengan seksama Bersama pengurus
sekolah dan komite. Sungguh harga piala yang tak seberapa tidak akan sebanding
dengan rasa bangga dan tumbuhnya rasa percaya diri seluruh peserta didik
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar