Kamis, 02 November 2023

KONEKSI ANTAR MATERI PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

 

Koneksi Antar Materi

PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

Pembekalan Calon Pengajar Praktik Angkatan 10 

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yang memerdekakan memiliki beberapa prinsip diantaranya sebgai berikut :

1.   Pendidikan yang memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk mengembangkan diri mereka secara optimal.

2.   Pendidikan yang memerdekakan harus memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengembangkan potensi dirinya secara penuh, tanpa ada tekanan atau paksaan dari luar.

3.   Pendidikan harus membantu individu untuk mengembangkan kemampuan mereka dan mencari jalan hidup mereka sendiri, sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

4.   Memberikan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan menemukan solusi terbaik untuk setiap masalah yang dihadapi.

5.   Memberikan kesadaran sosial dan kepedulian kepada siswa, sehingga mereka mampu memahami peran mereka dalam masyarakat dan berkontribusi secara aktif untuk membangun masyarakat yang lebih baik.

 

Pelaksanaan praktik Pendidikan yang memerdekakan

Dari prinsip-prinsip Pendidikan yang memerdekakan tersebut sesungguhnya telah banyak praktik yang telah dilakukan di TK Islam Pesantren Anak Sholeh Ar-Rohim Bacangan Sambit Ponorogo diantaranya adanya berbagai macam kegiatan ektrakurikuler yang mewadahi berbagai macam bakat dan minat peserta didik seperti Drumbed, habsy, tari, menggambar, dan tahfidz. Semua kegiatan tersebut dipilih oleh peserta didik bersama wali murid pada tahun ajaran baru. Dan nantinya ketika akhir tahun akan ditampilkan berbagai karya seni dan kreasi hasil belajar para peserta didik dalam acara Pentas Kreasi Santri. Sehingga semua peserta didik mampu menunjukkan kemampuan dan kelebihan yang mereka miliki.

Pada kegiatan pemebalajaran intrakurikuler, di TK islam PAS Ar-Rohim meggunakan metode berkelompok dengan sistem sudut. Setiap hari guru menyiapkan 3 sudut kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ketiga sudut kegiatan yang berbeda  tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan semua peserta agar dapat belajar sesuai dengan gaya belajar dan minat belajar mereka masing-masing diantaranya sudut seni, sudut bahasa, sudut kreasi, susdut rancang bangun dan sudut alam.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan system sudut tersebut peserta didik bisa  memilih kegiatan apa yang ingin mereka lakukan terlebih dahulu dan pada akhirnya mereka akan melaksanakan semua sudut tersebut, sebagai upaya mengasah dan meningkatkan  semua aspek perkebangan mereka. Pada hasil akhir akan terlihat dimana sesungguhnya minat mereka. Karena biasanya setiap siswa berbeda hasilnya. Satu anak akan bagus pada satu sudut kegiatan, namun tidak begitu sempurna hasilnya pada sudut yang lain. Disitulah guru akan dapat menarik referensi pada aspek perkembangan apa murid tersebut harus diberikan stimulus agar semua aspek perkembangan mereka dapat tumbuh dengan seimbang.

Hal yang belum selaras dengan prinsip Pendidikan yang memerdekakan.

Namun ada hal yang sedikit mengganjal terkait praktik pendidikan yang memerdekakan ini yaitu adanya kegiatan festifal atau lomba di setiap tahun. Pada lomba tersebut tidak semua siswa dapat mengikuti karena hanya bersifat utusan. Nah dari peserta tersebut, ada pula anak yang tidak mendapatkan kejuaraan. Maka saat itulah akan terjadi perasaan tidak nyaman. Bagi wali murid dan anak yang tidak terpilih mengikuti Festifal mungkin mereka akan merasa malu. Merasa bahwa anak mereka tidak memiliki kemampuan yang baik. Begitu pula anak yang mengikuti festifal tapi tidak mendapatkan kejuaraan, maka  mereka merasa minder dan sedih saat kawan-kawan mereka naik ke pentas untuk menerima piala kejuaraan .

Menyikapi hal tersebut alangkah baiknya jika semua anak dapat mengikuti festifal, dan mereka semua akan mendapatkan kejuaraan. Karena sejatinya mereka semua adalah juara. Mereka semua telah sama-sama belajar dan berlatih. Maka mereka semua berhak mendapatkan pengharagaan. Jika terkendaa masalah pembiayaan engadaan piala, maka sesungguhnya itu semua dapat direncanakan dengan seksama Bersama pengurus sekolah dan komite. Sungguh harga piala yang tak seberapa tidak akan sebanding dengan rasa bangga dan tumbuhnya rasa percaya diri seluruh peserta didik tersebut.


Eka Agustina, S.Pd

    TK Islam PAS Ar-Rohim Bancangan Sambit Ponorogo

Selasa, 21 Maret 2023

MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH?

Laksana anggota tubuh, kurikulum adalah jantungnya proses pembelajaran, yang berfungsi memandu guru dalam proses belajar murid. 

Sejak kita bersekolah dulu, kita telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Tercatat sejak jaman kemerdekaan Indonesia telah mengalami 10 kali perubahan kurikulum, diantaranya yang kita kenal adalah CBSA, KBK, KTSP dan K13. dan yang terakhir kita akan menggunakan Kurikulum Merdeka sebagai acuan proses pendidikan di Indonesia. 

Nah, apa sebenarnya penyebab kurikulum itu terus berubah- ubah? 

Alasan utama dari perubahan kurikulum sebenarnya adalah adanya perubahan itu sendiri. Keadaan zaman setiap saat, setiap waktu terus berubah.

Ketika dahulu anak-anak dapat bermain bersama alam dengan alat sederhana,  maka kesederhanaan berfikir , kerjasama dan sifat penurut seakan menjadi ciri khas mereka. 

Seiring bergulirnya waktu, kemajuan, perkembangan teknologi dan modernisasi telah merubah peradaban dunia. Informasi dari berbagai penjuru dunia ada dalam genggaman dalam sekali sentuhan. Pekerjaan seberat apapun dapat terselesaikan dengan cepat menggunakan mesin-mesin yang canggih, serta sejauh apapun jarak , dapat ditempuh dalam waktu yang singkat dengat berbagai alat transportasi modern. 

Berbagai kemajuan teknologi itu telah pula merubah pola pikir, cara bermain dan gaya hidup anak didik kita. Tidaklah sama anak-anak jaman dahulu, dengan anak-anak jaman now. Sehingga diperlukan metode pendidikan yang berbeda untuk mereka.

Mengapa harus kurikulum merdeka? 

Kurikulum merdeka diarancang sebagai suatu usaha adaptasi dengan perubahan zaman yang sedemikian pesat.

Kurikulum merdeka bersifat dinamis, terus berkembang, dan beradaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, sesuai dengan mereka kini dan masa depan 

Prinsip umum pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah implementasi kurikulum dirancang menggunakan prinsip -prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid sehingga sepenuhnya berfihak pada murid. 

Bagaimana prinsip pembelajaran yang berfihak pada murid itu? 
1. Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini. 
2. Membengun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat 
3. Mendukung perkembangan kognitif dan karakteristik murid. 
4. Menyelesaikan konteks kehidupan murid 
5. Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan. 
Mengapa kurikulum perlu berdaptasi ? 
 
Layaknya manusia, kurikulum pun harus dapat beradaptasi dengan keadaan sekolah yang berbeda di masing-masing tempat, tentunya  dengan keadaan murid yang berbeda pula. Selain itu tentunya ada perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah 

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

KOSP adalah penerjemahan dari sebuah kurikulum yang dapat beradaptasi dengan berbagai perbedaan karakteristik lingkungan, sosial dan budaya. 

Jadi penyusun KOSP antara satu satuan pendidikan dengan satuan pendidikan yang lain tentunya berbeda. Karena tiap satuan pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda pula. 

Dalam KOSP termaktub 3 program kegiatan pembelajaran yaitu 
1. Program intrakurikuler 
2. Program ekstra kurikuler
3. Projek penguatan profile pelajar Pancasila. 

Proses pembelajaran pada KOSP menggunakan proses inkuiri yaitu proses murid membangun sendiri pemahamannya sehingga mencapai capaian pembelajaran. 

#AksinyataPMMKurikulumMerdeka
#PesantrenAnakSholehBaitulQur'an
#PASArRohimBancangan




Minggu, 06 November 2022

PENGARUH PENGASUHAN TUNGGAL TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

 

Pada saat ini pengasuhan tunggal banyaklah terjadi, entah itu karena perceraian , wafatnya pasangan atau karena salah satu / kedua pasangan bekerja jauh dari rumah, luar kota baghkan luar negeri. Sehingga anak tumbuh dan berkembang hanya dengan ayahnya saja, ibunya saja, atau bahkan tanpa keduanya, dalam arti hanya hidup bersama nenek atau salah satu anggota keluarga besarnya misal nenek, kakek atau pamannya.

Hal tersebut mengakibatkan tidak terpenuhinya kasih sayang anak secara utuh. Begitupun dalam hal pendidikan dan panutan, mengingat keluarga adalah sekolah pertama bagi anak dan orang tua adalah guru pertama pula bagi anak-anak mereka.

Ketidak seimbangan tersebut anak-anak dengan pengasuhan tunggal akan tumbuh dengan rapuh. Secara social emosional mereka akan menjadi kurang percaya diri dalam bergaul, karena merasa tidak memiliki keluarga yang sempurna seperti teman-teman nya.

Perasaan kurang percaya diri ini juga menyebabkan anak tertekan dalam lingkungan pergaulannya, hal ini juga sering mengakibatkan anak rentan sakit akibat tekanan psikologis.

Ketidak seimbangan pengasuhan juga berpengaruh pada  perkembangan kognitif dan problem solving pada anak. Hal tersebut karena sering kurangnya stimulasi dari orang tua yang mendampinginya. Kesibukan orang tua tua tunggal yang harus berperan ganda sebagai ibu juga sebagai bapak misalnya membuat anak kurang pendampingan dalam belajar.

Kurangnya perhatian juga mengakibatkan anak dengan pengasuhan tunggal ini menjadi over acting, seperti bertindak nakal, suka menjahili teman, berkata kotor dan lain sebagainya. Kesan “pembuat onar” ini boleh jadi sebenarnya adalah wujud tindakan untuk mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan sekitar mereka, yang notabene tidak mereka dapatkan secara sempurna dari keluarga.

Namun pengasuhan tunggal ini, bukan berarti kegagalan apabila orang tua tunggal, baik itu ibu saja atau ayah saja, dapat memberikan pendidikan secara tepat, memberikan perhatian dan kasih sayang yang berkualitas, mencarikan lembaga pendidikan yang baik, guna tumbuh kembang yang lebih baik pula.

Yang tak kalah penting adalah hadirkan sosok pasangan, baik itu dengan hubungan virtual misal telephone, video call jika memang pasangan masih hidup, atau melalui foto dan video jika memang pasangan sudah tiada, dalam konteks yang positif. Jangan menceritakan kesalahan atau kekuarangan pasangan pada anak. Ini sangat penting untuk membangun jiwa kebangaan anak kepada orang tua, serta tatap menjadikan orang tua sebagai panutan yang baik bagi anak.

Bagimanapun dan apapun permasalahan antara ayah dan ibu, jangan ditunjukkan kepada anak. Apalgi menjadikan anak sebagai pelampiasan permaslahan suami istri. Berikan penjelasan yang dapat dinalar oleh anak. Sehingga psikologis anak tetap terjaga.

 

Oleh : Eka Agustina.

KONEKSI ANTAR MATERI PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

  Koneksi Antar Materi PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN Pembekalan Calon Pengajar Praktik Angkatan 10  Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan ya...